Langsung ke konten utama

FREELANCER

                       FREELANCER

BEKERJA di kantor dari jam 8 pagi sampai 5 sore, menghadapi kemacetan lalu lintas, menghadapi rekan kerja dan atasan dengan bermacam-macam karakter atau klien yang rewel, menjadi rutinitas yang biasa dihadapi pekerja kantoran. Banyak orang yang terbiasa dengan pola bekerja teratur seperti itu, namun tak sedikit yang merasa pola ini menjadi beban.

Mereka yang tidak cocok dengan kehidupan dan pola bekerja kantoran, biasanya memilih cara bekerja bebas, sebagai tenaga freelancer atau tenaga kerja independen.

Para freelancer biasanya mengatur sendiri pola bekerja mereka, mencari sendiri proyek yang bisa menghasilkan pemasukan, menghitung sendiri untung dan rugi pekerjaannya, juga mengatasi sendiri setiap masalah dan risiko yang dihadapinya. Pekerjaan apa saja yang bisa dilakukan secara independen?

Banyak, terutama pekerjaan yang mengutamakan kemampuan tertentu seperti fotografer, desainer, penulis, agen asuransi, programer, peñata rias, pengajar bahasa, dan banyak lagi.

Dengan kemajuan teknologi komunikasi dan internet yang makin canggih, bekerja secara independen saat ini bisa menjadi pilihan cara bekerja yang efektif. Namun sebelum memutuskan menjadi freelancer, ada baiknya Anda pertimbangkan dulu untung dan ruginya.

Untung
- Bekerja secara independen membuat Anda bisa fleksibel mengatur waktu. Karena tidak mengharuskan Anda bangun pagi dan pulang malam, Anda bisa lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga. Karenanya, pola bekerja freelance sebenarnya sangat cocok untuk kaum wanita yang ingin memiliki waktu banyak bersama keluarga.
- Saat memutuskan menjadi freelancer, biasanya Anda memilih pekerjaan yang cocok dan sesuai minat serta kemampuan Anda. Asyik kan, kalau hobi jadi pekerjaan yang menghasilkan?
- Anda mungkin tidak bisa menghindari kemacetan kota besar seperti Jakarta. Tapi setidaknya Anda tidak perlu berhadapan dengan kemacetan setiap berangkat dan pulang kerja. Karena bebas, Anda bisa memilih keluar rumah pada saat tidak macet saja.
- Atasan atau rekan kerja rewel dan membuat stres? Peraturan perusahaan yang terlalu mengekang? Tidak akan ditemui jika Anda bekerja secara independen. Anda bahkan bisa memilih, dengan siapa dan di mana Anda akan bekerja.
- Meski tak bekerja satu bulan penuh, Anda bisa memperoleh pemasukan setara dengan satu bulan gaji orang kantoran. Dan sebagai freelancer, Anda bisa menikmati semua keuntungan sendiri.

Rugi
- Pekerjaan freelancer biasanya bergantung pada ada atau tidaknya proyek pekerjaan. Ada masanya Anda kebanjiran proyek, kadang sepi. Kondisi seperti ini membuat freelancer tidak bisa memperkirakan berapa pendapatan pastinya setiap bulan.
- Biasanya pekerjaan freelancer mengenal sistem deadline. Anda harus siap bekerja tak kenal waktu jika sudah mendekati deadline, terkadang bahkan harus mengabaikan hari libur.
- Menjadi freelancer berarti harus siap menangani segala sesuatunya sendirian. Anda harus mengatur soal keuangan layaknya seorang akuntan, menjadi humas, bahkan tenaga marketing, dan tentunya sebagai tenaga ahli di bidang profesi yang Anda geluti.
- Anda harus siap dengan risiko ‘menganggur’ dalam jangka waktu panjang. Sebaliknya, persiapkan pula diri Anda jika beberapa proyek datang bersamaan.

Bagaimana caranya menjadi freelancer yang sukses? Berikut tipsnya:
- Kenali, gali, dan asah bakat serta kemampuan Anda di satu bidang. Jika merasa tertarik dan memiliki kemampuan di satu bidang, jangan segan memperdalamnya. Ini menjadi modal utama seorang freelancer.
- Disiplin menjadi kata kunci untuk meraih sukses. Kerjakan proyek sesuai deadline yang ditentukan. Jika bukan karena hal mendesak, jangan menunda pekerjaan. Ingat, kepuasan klien menjadi taruhan nama baik Anda nantinya.
- Miliki jaringan yang luas dan kuat. Seorang freelancer sangat bergantung pada koneksi dan jaringan pertemanan yang luas. Ini menjadi kunci bagi Anda untuk mendapatkan proyek pekerjaan dan sebagai sarana promosi.
- Pandai mengatur keuangan. Berbeda dengan pekerja yang digaji per bulan, Anda harus bisa memperkirakan kondisi keuangan pada saat tidak ada pemasukan. Siapkan dana simpanan yang bisa diandalkan saat proyek sedang sepi.
- Bersainglah secara sehat. Anda tidak akan bisa mengelak dari persaingan. Namun menghadapinya dengan cara curang seperti memfitnah pesaing justru memperburuk citra. Kualitas dan kepercayaan klien bergantung pada hasil kerja yang memuaskan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Business in Action 7th Ed - Pearson

  Business in Action 7th Ed by Bovee and Thill [ebook]

Lulus S1 Akuntansi: Langsung Kerja, Ambil S2 atau Pendalaman Profesi Akuntan?

Lulus S1 Akuntansi: Langsung Kerja, Ambil S2 atau Pendalaman Profesi Akuntan? Dikutip dari: Jurnal Akuntansi Keuangan Ini curhat salah satu admin JAK ( behind the scene ), beberapa hari yang lalu, yang terpaksa saya dengarkan sambil membereskan peresentasi. “ Bro, entar lagi gue lulus [red: S1 Akuntansi], bagusnya langsung kerja, ambil master degree (S2) atau Pendalaman Profesi Akuntan .” Sebenarnya saya ingin becandain dia dengan pertanyaan “ memangnya kamu yakin bisa lulus tahun ini? ,” tetapi melihat usahanya yang begitu gigih untuk merampungkan skripisinya (yang sering melek sampai pagi), saya tidak tega. Hahaha…... Bisa dibilang ini pertanyaan yang lumrah, dalam pengertian bisa terjadi pada siapapun yang baru menyelesaikan S1 Akuntansi —terutama yang memiliki kesempatan untuk memilih. Akan sangat berbeda bagi mereka-mereka yang sama seperti saya—tidak punya pilihan lain selain langsung cari kerja. Lah, bisa kuliah S1 hingga kelar saja saya sudah sangat bersukur. Tapi

Cerita Kebijaksanaan ZEN

Cerita Kebijaksanaan ZEN Apa itu Zen? Ikan kecil bertanya pada ikan besar : Ikan kecil : Aku sering mendengar ikan lain bicara tentang laut. Tapi apa itu laut? Ikan besar : Di sekelilingmu adalah laut. Ikan kecil : Mengapa aku tidak bisa melihatnya ? Ikan besar : Kamu tinggal, bergerak, dan hidup di laut. Laut ada di dalam dan di luarmu. Laut memberimu kehidupan dan pada saat kematian kamu kembali ke asalmu. Laut melingkupimu seperti dirimu sendiri. Catatan : Ikan-ikan hidup di sungai dan didanau tidak menyadarinya. Manusia hidup di lautan ZEN tetapi tidak mengenal hakikat ZEN. Membawa gadis menyeberangi sungai Guru Zen Jepang Tanzan dan rahib muda Ekido bertemu dengan seorang gadis cantik yang tidak bisa menyeberangi sungai kecil. Tanzan : Aku akan menggendongmu menyeberangi sungai. (kata Tanzan kepada gadis tersebut) Setelah di seberang sungai. Gadis : Guru, terima kasih dan selamat tinggal. Tanzan dan rahib muda Ekido kemudian meneruskan perjalanan. Sete